Hormat & Penghormatan: Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Mengunjungi Pura di Bali
May 14, 2025

Kuil-kuil di Bali bukan sekadar penanda tempat—mereka adalah ruang hidup yang dipenuhi semangat, tradisi, dan pengabdian harian. Dengan lebih dari 20.000 pura di seluruh pulau, mulai dari kuil di tebing hingga tempat suci di hutan, kemungkinan besar Anda akan menemukan satu (atau banyak) selama masa tinggal Anda. Dan meskipun pengunjung diterima, penting untuk memasuki ruang suci ini dengan penuh kelembutan, rasa hormat, dan hati yang terbuka.
Berikut panduan elegan dan tanpa stres tentang etika berkunjung ke pura di Bali.
YANG BOLEH DILAKUKAN
- Berpakaian sopan.
Sarung dan selendang diwajibkan untuk pria maupun wanita. Sebagian besar pura menyediakannya di pintu masuk, namun akan lebih berkesan jika Anda membawa sendiri. Bahu harus tertutup—gunakan selendang atau syal ringan. - Menyapa dengan hormat.
Senyum lembut dan gerakan tangan dalam posisi berdoa (gaya namaste) sangat dihargai. Anda juga bisa mengucapkan "Swastyastu" (halo dalam bahasa Bali)—cara yang indah untuk memasuki ruang suci. - Mengamati dalam keheningan.
Pura bukan tempat berfoto—mereka adalah ruang untuk berdoa dan memberi persembahan. Jika Anda ingin mengambil foto, lakukan dengan tenang dan jangan pernah mengganggu upacara. Kadang cara terbaik untuk terhubung adalah hanya duduk diam dan menyaksikan. - Hormati upacara.
Jika sedang berlangsung ritual, amati dari jarak yang sopan. Jangan berjalan melewati kelompok yang sedang berdoa atau menghalangi jalan. Diam Anda adalah bagian dari persembahan. - Perhatikan langkah Anda.
Jangan menginjak persembahan (canang sari), yang sering diletakkan di tanah di pintu masuk atau di sepanjang jalur. Lewati dengan hati-hati.
YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN
- Jangan arahkan kaki ke altar.
Dalam budaya Bali, kaki dianggap tidak bersih. Duduklah bersila atau dengan kaki dilipat ke belakang jika Anda berada di dekat altar. - Jangan memanjat struktur pura.
Bangunan pura bukan untuk dijelajahi atau dijadikan latar foto Instagram. Perlakukan semua arsitektur sebagai sesuatu yang suci. - Jangan masuk saat menstruasi.
Ada kepercayaan tradisional bahwa perempuan yang sedang menstruasi sebaiknya tidak memasuki pura. Meskipun ini bersifat pribadi, adat ini dihormati oleh banyak masyarakat lokal. - Jangan berdiri lebih tinggi dari pendeta.
Selama upacara, hindari berdiri lebih tinggi dari pemangku (pendeta). Duduklah atau berada di belakang mereka jika Anda sedang mengamati. - Jangan berbicara keras atau tertawa berlebihan.
Pura adalah tempat ketenangan. Sesuaikan energi Anda dengan ruang: tenang, hormat, dan hadir sepenuhnya.
Pemikiran Terakhir: Pertukaran yang Suci
Kunjungan ke pura di Bali bukan sekadar pemberhentian wisata—ini adalah momen perjumpaan. Dengan budaya, dengan semangat, dan dengan ritme lembut kehidupan di pulau suci ini. Berjalanlah perlahan, amati dengan dalam, dan pulanglah dengan hati yang lebih ringan.
Di The Bali Manor Collection, kami dengan senang hati akan membimbing Anda menuju pura-pura terdekat di Cemagi dan sekitarnya—dan berbagi lebih banyak tentang makna, ritual, dan keindahannya. Karena untuk memahami Bali, adalah memahami pengabdiannya. Dan tidak ada tempat yang lebih baik untuk memulai selain dari gerbang pura.
Other Blog
Kenapa Lebih Baik Pilih Vila daripada Hotel untuk Liburan ke Cemagi, Bali Bulan Juli Ini
June 13, 2025
Mengapa Grup dari Australia Memilih The Bali Manor Collection
June 11, 2025
Temukan Liburan Mewah: Booking Villa di Cemagi, Bali Bulan Juli
June 9, 2025
Kebahagiaan Yoga Pagi di The Bali Manor Collection
June 4, 2025
Temukan Villa Mewah dengan Pemandangan Laut di Cemagi, Bali – Kini Dibuka untuk Pemesanan Bulan Juli Ini
June 3, 2025
Temukan Kemewahan Eksklusif di Bali Manor Collection
Untuk ketenangan atau keromantisan, vila kami di Bali adalah jawaban. Pesan sekarang dan jadikan impian liburan Anda nyata.